Wednesday, February 14, 2018

Plesir Bangunan dan Tempat-Tempat Unik di Singapura

Mural di sepanjang Haji Lane
Setelah puas dengan URA, kamu bisa menikmati destinasi lainnya yang berada dekat dengan bangunan tersebut. Salah satu diantaranya adalah RED Dot Museum, Bangunan yang seluruh dindingnya dicat dengan warna merah gelap ini terlihat kontras dengan bangunan sekitar yang kebanyakan berwarna putih dan cerah. Bangunan ini terletak di seberang URA, tinggal menyebrang jalan beberapa langkah maka kamu akan tiba di bangunan merah tersebut. Bangunan ini berfungsi sebagai museum desain yang memamerkan beberapa karya desain-desain produk kreatif. Selain itu museum ini merupakan sebuah creative center tempat berkumpulnya masyarakat-masyarakat kreatif Singapura untuk memamerkan serta menjual hasil karya kreatifnya. Terlepas dari itu, warna bangunan yang sangat kontras dengan bangunan sekitarnya menjadikan RED Dot Museum ini menjadi iconic dan sangat photogenic jika dijadikan latar untuk berfoto.
Red Dot Museum di seberang URA

Selanjutnya yang dapat dikunjungi adalah Bugis. Dengan menggunakan MRT kamu bisa ke kawasan ini dari segala penjuru Singapura dengan menaiki MRT dan turun di Bugis Station. Sangat banyak yang bisa dilakukan di kawasan ini, mulai dari berbelanja oleh-oleh hingga menikmati kuliner khas asia timur yang semuanya ada di sini. Untuk berbelanja terdapat beberapa opsi yang dapat dipilih, mau gaya pasar kaget hingga mall dengan harga selangit semua tersedia. Saya biasanya mampir ke kawasan Bugis hanya untuk membeli oleh-oleh berupa makanan ringan seperti Kitkat, Pocky Stick, berbagai merek cokelat. Semuanya dijual dengan harga grosiran yang ramah di kantong.
Masjid Sultan di Kampoong Glam

Tipikal Pertokan di sepanjang jalan Kampoong Bugis dan Haji Lane

Karena kawasan Bugis sebagian besar didiami oleh imigran asal arab dan pakistan maka mayoritas penduduknya adalah muslim, maka tak jarang kamu akan mendengar istilah Kampung Arab yang menjadi nama lain dari kawasan ini. Di Bugis atau Kampung Arab atau Kampong Glam, terdapat sebuah Mesjid yang menjadi icon dari tempat ini. Namanya Masjid Sultan, mesjid yang identik dengan kubah emasnya ini hingga sekarang masih difungsikan sebagai sarana peribadahan umat muslim Singapura. Mesjid ini rampung dan dapat digunakan mulai tahun 1928 dan saat itu komunitas muslim yang menggunakannya masih bangsa melayu di sekitar kawasan mesjid saja. Sejak tahun 1900an kawasan ini menjadi identik dengan pusat perkumpulan masyarakat muslim Singapura.
Haji Lane

Koridor di Haji Lane

Detail bangunan Haji Lane

Selain mesjid terdapat koridor jalan yang sangat unik di dekat Kampong Glam ini. Koridor jalan yang diberi nama Haji Lane ini sangat unik karena merupakan pusat perbelanjaan barang-barang antik dan tempat berkumpulnya komunitas-komunitas kreatif di Singapura. Kesan tersebut diperkuat dengan mural-mural yang memenuhi dinding-dinding pertokoan di sepanjang jalan yang menjadikan kawasan ini menjadi unik. Puas berfoto dan membeli beberapa oleh-oleh, saya dan teman-temanpun bergerak ke destinasi selanjutnya. 

National Gallery Singapore, sesuai dengan namanya bangunan ini difungsikan sebagai galeri seni dan juga tempat eksebisi dan pameran di Singapura. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, setiap 2 atau kurun waktu 3 tahun Singapura selalu memiliki bangunan-bangunan baru yang bisa dipastikan dapat menjadi dstinasi wisata yang baru. Galeri ini belum ada saat saya pertamakali ke Singapura tahun 2010, karena baru selesai dan dibuka untuk umum pada tahun 2015. Letak bangunannya tepat di seberang Katedral St. Andrew dan dekat dengan Singapore River jika kamu mau melanjutkan berjalan-jalan menuju Merlion, sangat bisa diakses dari tempat ini. Yang unik dari bangunan ini adalah style nya yang mengadopsi gaya arsitektur eropa untuk fasade bangunannya sedangkan di dalamnya dipadukan dengan gaya arsitektur moderen dengan teknologi-teknologi bangunan terbaru. Saat itu, tahun 2016 biaya masuk galeri ini sekitar 15-20 SGD untuk yang bukan warga Singapura. Karena saya dan teman saya waktu itu masih berstatus mahasiswa, maka kami pun dapat masuk gratis hanya dengan menunjukkan KTM dan mengisi beberapa form yang diberikan oleh resepsionis. Hehehehe.....
Gereja Katedral St Andrew

Fasade depan National Gallery Singapore

Interior National Gallery Singapore

Interior National Gallery Singapore

Interior National Gallery Singapore

Untuk Kampung Glam dan juga National Gallery ini kamu dapat menggunakan bus umum, cuma saya lupa waktu itu bus rute yang mana. Kamu dapat melihatnya di halte-halte pemberhentian bus sepanjang kamu tahu nama jalan atau lokasi pemeberhentian yang dekat dengan destinasi wisata yang akan kamu tuju. Karena saya menggunakan Singapore Tourist Pass, saya tidak takut tersesat dan kehabisan ongkos buat naik transportasi umum di Singapura saat itu. Jadi ya nothing to losse juga sekalian jalan-jalan ini, hahahahahaha.....

2 comments:

Habis Bensin di Antah Berantah, Eksplore Bumi Laskar Pelangi

Danau Kaolin Di Belitung Hari ke-2 di Belitung saya berencana mengunjungi Danau Kaolin, dan paling jauh saya ingin mengunjungi Gantong. Ada ...