Monday, March 2, 2015

Kuala Lumpur oh Kuala Lumpur...

20 Januari 2015

Hasil Jepretan Iseng Pembunuh Kebosanan
Pilot mengabarkan bahwa pesawat yang saya tumpangi akan tiba di Kuala Lumpur pada jam 13.35 waktu setempat. Yap saya masih ada di dalam pesawat tidak bisa tidur karena mungkin terlalu exited untuk sampai di KL dan buru-buru memulai perjalanan Solo Backpacker saya. Alhasil untuk membunuh kebosanan saya melihat-lihat majalah, dan iseng mengambil beberapa foto ke arah luar jendela pesawat, apalagi kalau bukan foto sayap pesawat dan gumpalan awan-awan.

Tepat jam 13.35 waktu setempat pesawat Air Asia yang saya tumpangi landing di bandara KLIA 2, bukan di bandara LCCT lagi. Kalau dulu terminal kargo pesawat di sulap jadi bandara pesawat low budget, sekarang mereka (Pemerintah Malaysia) telah membangun bandara baru yang jauh lebih bagus dan "besar" dibandingkan LCCT dulu. Kenapa saya bilang besar karna bandara baru ini sangat luas sekali, waktu yang saya butuhkan untuk tiba di konter imigrasi lewat dari 30 menit, belum lagi ke pintu keluar yang letaknya di lantai dasar, tambah 20 menit lagi. Tapi jangan kawatir namanya juga bandara baru jadi semuanya sudah dipersiapkan agar pengunjung merasa nyaman dan tidak bosan saat berjalan di dalam bandara. Bayangkan belum genap 1 tahun beroperasi bandara ini sudah ramai dengan gerai-gerai yang menjual beraneka ragam benda mulai dari makanan, pakaian sampai konter penyedia SIM card GSM seluler pun sudah ada.

Niat hati masi ingin explore bandara baru lebih lama, waktu sudah menunjukkan jam 2 lebih. Saya buru-buru pergi mencari konter penjual tiket bus menuju ke Malaka. Dengan mengikuti papan penunjuk arah yang ada, tibalah saya di lantai dasar bandara. Disini berjejer konter-konter penjualan tiket bus ke beberapa destinasi di Malaysia. Sesuai dengan info yang saya dapat di internet terdapat satu buah konter yang menjual tiket ke malaka yakni bus Transnasional. Setelah bertanya ke aunti penjual tiket, bus selanjutnya akan berangkat sekitar pukul 4 sore dengan harga sekitar 25 RM (lebih mahal jika kita berangkat dari terminal di Kuala Lumpur) . Berarti saya punya waktu legang 2 jam lebih. Setelah mempertimbangkan dengan matang, saya memutuskan cabut dari bandara dan memilih berangkat ke Malaka dari Kuala Lumpur. Disinilah cerita melelahkan itu terjadi, akibat kurangnya riset. Saya dengan cepat membeli tiket KLIA - KL Sentral seharga 12 RM. Saya menyadari kesalahan saya setelah tiba di KL Sentral, ternyata disana tidak ada tempat penjualan tiket bus antar kota. Setelah bertanya ke petugas ternyata saya harus membelinya di terminal Puduraya (langsung dalam hati "Coba tadi dari bandara saya langsung ke Puduraya"). Saya langsung bergegas menuju stasiun monorel, karna "anggap remeh" dan "sok tahu" terhadap medan tempur. Alhasil saya pun berputar-putar di KL sentral hendak mencari stasiun monorel. Memang betul kata peri bahasa Malu bertanya Sesat di Jalan. Dan karna sudah lelah akhirnya saya pun bertanya juga, ternyata terdapat jalan pintas melalui mall yang baru selesai dibangun di dekat KL Sentral tanpa harus capek-capek naik turun tangga memutar dan menyebrangi jalan raya.

Sesampainya di stasiun monorel, saya bergegas melihat peta rute kereta dan mencari-cari Terminal Puduraya yang saya temukan adalah Stasiun Pudu. Tanpa berpikir panjang dan bertanya ke petugas saya langsung ke mesin penjual tiket untuk membeli token ke stasiun pudu tersebut dan kemudian berangkatlah saya ke Stasiun Pudu. Setelah keluar dari stasiun saya mencari-cari dimana posisi terminal dan tidak ada tanda-tanda terminal sama sekali. Dan terjadilah pencarian tanpa arah untuk kedua kalinya. Setelah lelah berjalan hampir 30 menit sayapun akhirnya memutuskan untuk bertanya pada warga dimana Stasiun Puduraya itu berada, dia menjelaskan bahwa saya salah berhenti stasiun harusnya masih harus melalui beberapa stasiun lagi, oalahhhh.

Suasana Ruang Tunggu
Terminal Bus BTS
Sayapun kembali ke stasiun Pudu dan membeli tiket menuju stasiun Bandar Raya sesuai instruksi aunti penjual es. Di jalan menuju ruang tunggu saya melihat konter penjual tiket bus. Saya melihat papan diatasnya sembari mecari tulisan Malaka atau apapun itu yang mirip dengan tulisan tersebut dan ternyata ada bus menuju ke sana. Saya pun langsung bertanya ke akak penjual tiket, dia bilang kalo bus selanjutnya itu berangkat jam 5 sore dan jam pada saat itu menunjukkan pukul 4 lebih beberapa menit. Saya pun langsung membeli tiket tersebut seharga 12 RM (kalau beli di terminal langsung harganya cuma 10 RM) karna takut kehabisan kalau saya membelinya di terminal. Setelah bertanya secara detail mengenai stasiun pemberangkatan saya baru tahu kalo bus tidak berangkat dari Puduraya melainkan BTS, terminal baru yang letaknya di selatan Kuala Lumpur, Terminal Terpadu Bandar Tasik Selatan. Karna saya telah membeli token tiket menuju bandar raya saya harus ke bandar raya terlebih dahulu kemudian membeli tiket lagi ke BTS.

Saya tiba di BTS sekitar jam 16.40 sore. Sayapun buru-buru bertanya ke petugas sambil menunjukkan tiket. Saya kemudian di suruh ke konter cek in untuk mengambil bording pass dulu baru bisa masuk ke ruang tunggu. Karna loketnya banyak saya pilih saja yang antriannya sedikit karna lagi buru-buru ini. Setelah cetak bording pass saya diberitahu oleh petugas loket kalau lain kali mau cek in sudah disediakan konter khusus, dan ternyata saya antri di loket pembelian tiket. Oalllahhhh pantesan nunggunya lama. Saya senyum-senyum sendiri ke petugasnya ,maklum baru pertama kali. :)

Tidak berberapa lama menunggu akhirnya bus menuju Malaka pun tiba. Tepat sesuai jadwal kami pun berangkat dari BTS jam 17.05 waktu setempat. Fiuhhhhhhh......



No comments:

Post a Comment

Habis Bensin di Antah Berantah, Eksplore Bumi Laskar Pelangi

Danau Kaolin Di Belitung Hari ke-2 di Belitung saya berencana mengunjungi Danau Kaolin, dan paling jauh saya ingin mengunjungi Gantong. Ada ...